Desa Warloka Pesisir di Labuan Bajo, yang terkenal dengan keindahan alam dan potensi wisata lautnya, kini melangkah maju dalam pengelolaan sampah dengan mendirikan “Bank Sampah Warloka Pesisir.” Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya yang digagas oleh divisi WASTE kelompok WASH di desa tersebut yang sudah dibentuk sebelumnya melalui Program
Pengendalian Sampah di Kota Semarang melalui Program CCBO
Kota Semarang, Kota Makassar, dan Kota Ambon menjadi kota percontohan dalam proyek ini. Menggandeng mitra lokal dan juga para ahli internasional, CCBO menerapkan dan menguji pendekatan lokal yang relevan dan berkelanjutan untuk menurunkan sampah plastik yang hanyut ke laut. Kota Semarang menjadi perhatian dalam proyek ini karena beberapa faktor, antara
Siti Kusbandiyah : Selamanya Perosok Keliling
Mak Siti merupakan salah satu perosok keliling yang bergabung sebagai kolektor untuk aplikasi antar-jemput sampah Ambilin. Ambilin merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh BINTARI dan Program Rethinking Plastics serta The Incubation Network untuk mempermudah dan mempercepat layanan sampah, pengumpulan bahan daur ulang, dan donasi barang bekas di masyarakat serta pelaku daur
Mr. Supardi: “Build Back Better from Flooding through Waste Bank”
Mr. Supardi still remembers when he had an out of town trip at the end of January 2021 and received a call from village about flooding. The call shocked him, “It was uncommon disaster in Songbanyu since the last few years.” When he arrived, He saw how flash flood had
Seedling Mentorship Program to Build Inclusive Climate in Villages
Sulyadi (47 y.o.) commonly called Pak Sul spontaneously accepted the offer to join the seedling mentorship program. Sulyadi was interested to join this program because he wants to learn the seedling activity. He hopes that seedling can be an alternative livelihood as he cannot fully rely on his primary livelihood,
Build a Social Inclusion through Interaction
“When we met a person with-disability, we had a lot of fear that we might say or do something impolite. We felt confused and did not know how to behave. But, after gathering with people with disabilities, I find that indeed we have to make a lot of interactions to
Kisah Lia
Lia adalah seorang wanita berusia 27 tahun yang memiliki gangguan bicara dan pendengaran sejak lahir. Ia merupakan warga Desa Sriwedari, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, dan bekerja sebagai penjahit musiman. Ia tidak menyangka terlibat dalam program bertajuk “Peningkatan kapasitas adaptasi masyarakat pesisir berisiko di Indonesia dan Filipina melalui tindakan dan kecenderungan