Pelatihan Wirausaha Sosial Untuk Bank Sampah di Kota Semarang

Program PILAH 3 sudah berjalan lebih kurang 1 tahun, Bintari terus membenahi setiap entitas Bank Sampah yang menjadi dampingan selama program ini berjalan. Fokus pembenahan yang dilakukan mengacu kepada JUKNIS KLHK dimana ada 4 aspek dalam pengelolaan sampah melalui Bank Sampah.

 

Peningkatan Kapasitas menjadi bagian dari salah satu aspek yaitu aspek teknis operasional Salah satu bentuk peningkatan kapasitas bank sampah, Bintari telah memberikan pelatihan wirausaha social kepada bank sampah dikota semarang pada hari kamis (01/06/2023) di Noormans Hotel Semarang dibuka oleh Koordinator proyek Bapak Feri Prihantoro, ST,. M.Ling. “Aspek Teknis Operasional dan finansial menjadi salah satu aspek penting yang berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan bank sampah. Salah satu upayanya adalah mendorong transformasi bank sampah agar memiliki kemampuan berwirausaha. Oleh sebab itu, Bintari memberikan pelatihan ini agar bank sampah dapat beroperasi secara berkelanjutan dan memiliki kemampuan dalam mengelola bank sampah menjadi sebuah unit bisnis” ujar beliau.

 

Secara khusus pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman bank sampah mengenai wirausaha sosial serta mampu mengidentifikasi potensi pengembangan wirausaha sosial berbasis pengelolaan sampah melalui bank sampah.

 

Peserta pelatihan sejumlah 22 orang merupakan perwakilan 5 bank sampah yang menjadi dampingan Bintari dalam Program Pilah 3 yaitu Bank Sampah Pandawa Berjaya dari Kelurahan Banyumanik, Bank Sampah Tinjomoyo Asri dari Kelurahan Tinjomoyo, Bank Sampah Waras dari Kelurahan Wonotingal, Bank Sampah Mugi Berkah Sari dari Kelurahan Tegal Sari dan Bank Sampah Alamanda dari Kelurahan Mangunsari. Melalui pelatihan ini diharapkan peserta mampu memahami konsep wirausaha sosial serta mampu mengembangkan wirausaha sosial pengolahan sampah melalui bank sampah.

 

Ibu Bungsu Fatima merupakan salah satu peserta pelatihan mengatakan bahwa pelatihan ini sangat membangun dan memotivasi untuk mengembangkan bisnis bank sampah serta berharapa pelatihan ini tidak sampai selesai disini, beliau mengharapkan adanya pendampingan serius dari Bintari untuk menjadikan bank sampah menjadi unit bisnis yang berkelanjutan.

 

Diakhir sesi pelatihan, 5 bank sampah yang dilatih kompak mengatakan kesungguhannya untuk mau memulai wirausaha sosial dengan catatan adanya pendampingan dari Bintari. Bank sampah optimis bisa membentuk wirausaha sosial diwilayah masing-masing karena memiliki sumber daya yang mendukung.

Bagikan :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *