PEKALONGAN – Rohani Islam (Rohis) SMA Negeri 1 Wiradesa mengadakan tadabbur alam dengan menanam mangrove dan bersih lingkungan di pantai Desa Pecakaran, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, Sabtu (9/9/2023). Kegiatan penanaman mangrove dan bersih pantai ini mencakup area pesisir pantai Desa Pecakaran sepanjang 300 meter, yang merupakan area kerja Program Tanggap dan Pemulihan Bencana Lingkungan (TANGGUH) Yayasan BINTARI.
Aksi penanaman mangrove ini diikuti sebanyak 50 orang, terdiri 25 siswa-siswi SMA 1 Wiradesa, anggota Kelompok Kerja (POKJA) Perubahan Iklim Desa Pecakaran dan masyarakat umum. Aksi ini diawali dengan apel yang dipimpin oleh Ketua POKJA. Setelah apel, peserta diberi penjelasan mengenai jenis-jenis mangrove yang akan ditanam dan tata cara penanaman. Lalu, peserta dibagi menjadi beberapa kelompok untuk menentukan lokasi penanaman.
Kegiatan ini berhasil menanam mangrove sebanyak 10.000 bibit mangrove terdiri dari tiga jenis yaitu Avecennia Marina, Sonneratia Alba, dan Sonneratia Casiolaris. Selain menanam mangrove, aksi ini juga berhasil mengumpulkan sampah sebanyak 15 kg sampah baik organik maupun anorganik.
Project Officer Program TANGGUH, Amalia Al Khasanah mengatakan aksi penanaman ini merupakan langkah awal supaya pesisir tidak lagi tergerus oleh ombak. Erosi pantai membuat banyak lahan tergenang dan tidak dapat dimanfaatkan untuk budidaya perikanan. Selain itu, bersih pantai dilakukan supaya sampah-sampah yang terbawa gelombang tidak mengganggu mangrove atau merobohkan mangrove yang ditanam. Ia menambahkan bahwa tujuan aksi ini untuk mengedukasi masyarakat termasuk pemuda dan pelajar akan pentingnya kelestarian mangrove sebagai pelindung dari abrasi dan peningkatan air laut akibat perubahan iklim. Ia menyambut baik keterlibatan siswa-siswi SMAN 1 Wiradesa yang secara aktif berpartisipasi menanam mangrove atas inisiatif sendiri.
Program TANGGUH telah menanam lebih dari 190.000 bibit mangrove di sepanjang Pantai wilayah Kecamatan Wonokerto sejak tahun 2019. Selain menanam mangrove, program ini juga melakukan kegiatan budidaya perikanan berkelanjutan (suistanable fishery) dengan menerapkan konsep silvofishery yang mengintegrasikan tanaman mangrove dalam tambak, kombinasi dan rotasi komoditas perikanan, dan kampanye pelestarian ekosistem mangrove.
“Kami senang bisa terlibat dalam penanaman mangrove. Kegiatan tadabur alam ini memang dilakukan untuk mendekatkan siswa-siswi anggota Rohis SMAN 1 Wiradesa dengan alam sebagai anugerah dari Allah” kata salah seorang siswi yang turut berpartisipasi. Ia berharap siswa-siswi SMA lain di Kabupaten Pekalongan dapat mengikuti langkahnya sehingga pantai Pekalongan dapat lestari. (SLU)