Pengendalian Sampah di Kota Semarang melalui Program CCBO

Operator TPS3R Ngudi Lestari Ngesrep sedang melakukan penjemputan sampah pelanggan

Kota Semarang, Kota Makassar, dan Kota Ambon menjadi kota percontohan dalam proyek ini. Menggandeng mitra lokal dan juga para ahli internasional, CCBO menerapkan dan menguji pendekatan lokal yang relevan dan berkelanjutan untuk menurunkan sampah plastik yang hanyut ke laut. Kota Semarang menjadi perhatian dalam proyek ini karena beberapa faktor, antara lain (1) masih kurangnya aksi signifikan dalam memperbaiki pengelolaan sampah; (2) pelaksanaan pemilahan sampah masih perlu ditingkatkan; dan (3) terbengkalainya fasilitas pengolahan sampah. Di Kota Semarang, CCBO menunjuk Yayasan Bina Karta Lestari (BINTARI) sebagai pelaksana proyek untuk mendukung peningkatan kapasitas masyarakat untuk mengelola TPS 3R dan Bank Sampah demi meningkatkan implementasi 3R dan market 3R. BINTARI berfokus di 11 kelurahan dengan mendampingi 6 TPS 3R dan 5 Bank Sampah.

 

Operator TPS 3R Pedalangan menurunkan sampah yang telah dikumpulkan dari rumah tangga

Selama dua tahun, melalui program CCBO, BINTARI telah menerapkan lima aspek krusial untuk memperkuat layanan pengolahan sampah masyarakat dan meningkatkan pengolahan sampah di hulu. Kelima aspek tersebut adalah 1) Aspek Teknis Operasional, 2) Aspek Kelembagaan, 3) Aspek Partisipasi Masyarakat, 4) Aspek Regulasi/Kebijakan, dan 5) Aspek Keuangan. Pendekatan komprehensif dengan lima aspek tersebut menjadi salah satu pencapaian penting proyek CCBO di Kota Semarang. Misalnya, BINTARI mendampingi TPS 3R yang sebelumnya tidak beroperasi sepenuhnya, kini dapat beroperasi. BINTARI hadir untuk memberikan bantuan teknis yang komprehensif sesuai kebutuhan mereka, tidak hanya untuk memperkuat layanan TPS 3R tetapi juga untuk mendorong perubahan perilaku masyarakat setempat dalam pemilahan sampah. Penguatan layanan TPS 3R melalui dukungan alat pengangkut sampah yang dipilah disertai pendampingan dalam mengefisiensikan layanan juga sangat bermanfaat. Hasilnya, jumlah sampah terpilah yang berhasil “diselamatkan” TPS 3R kini meningkat, begitu pula pendapatan TPS 3R dari penjualan sampah anorganik.

 

Hingga proyek CCBO di Kota Semarang resmi selesai pada 17 April 2024, sebanyak 1.428 rumah tangga dan 63 non-rumah tangga berpartisipasi dalam layanan TPS 3R serta sejumlah 689 orang mengikuti layanan Bank Sampah yang didampingi program. Adapun CCBO di Kota Semarang telah berhasil melakukan manajemen material yakni semua sampah yang terkelola melalui TPS 3R dan Bank Sampah dampingan sebanyak 1.213 Ton. Dari jumlah tersebut, sebanyak 190 Ton merupakan sampah daur ulang termasuk sampah plastik 44 Ton.

Bagikan :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *