PEKALONGAN – Untuk mengamankan ruang hidup, BINTARI mengajak kelompok nelayan dan petani tambak untuk meningkatkan penanaman dan pemeliharaan mangrove. Kampanye tanam dan pelihara mangrove dilakukan dari tanggal 4 – 9 November 2024 di Desa Wonokerto Kulon, Pecakaran, Semut, Api-Api dan Tratebang. Sebanyak 106 peserta berpartisipasi mewakili perangkat desa, nelayan, petani tambak, tokoh perempuan, dan kelompok pemuda. Kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan partisipasi Masyarakat untuk menanam dan memelihara mangrove.
Koordinator kampanye mangrove Yayasan BINTARI, Amalia Al Khasanah memimpin kampanye dan membagikan poster kepada masyarakat. Ia berharap pesan-pesan kampanye diteruskan kepada keluarga, tetangga, dan anggota kelompok lainnya.
“Harapan kami, masyarakat dapat meningkatkan partisipasi dengan menanam dan memelihara mangrove, mencegah penebangan liar, dan mengurangi penggunaan bahan kimia yang berlebihan untuk pembersihan tambak. Mari tingkatkan penanaman dan pemeiliharaan mangrove agar bisa meredam banjir rob”, ujar Amalia dalam sambutannya.
Banyak peserta menceritakan kondisi perumahannya setelah tergenang air laut. Peserta menyambut baik kampanye ini dan mengijinkan area tambaknya ditanami mangrove.
“Saya mendukung kampanye ini. Saya bersedia tambak saya ditanami mangrove untuk upaya pencegahan abrasi di sepanjang tanggul. Saya juga akan mengajak paguyuban tambak Wonokerto untuk sama-sama saling menjaga dan berpartisipasi dalam aksi ini” Kata Wahroji Ketua Paguyuban Kelompok Tambak Wonokerto.
Kampanye mangrove ini merupakan bagian dari Program Coastal conservation by regenerating Indonesian mangrove forests and introducing sustainable aquaculture, Kerjasama BINTARI dengan Friend of Earth Jepang yang didukung oleh Japan Fund for Global Environment. AK