TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG – Tukang rongsok keliling di Kota Semarang kini naik kelas.
Mereka dapat meningkatkan penghasilan mereka melalui aplikasi Ambilin sebuah platform yang berfungsi memudahkan antar jemput sampah yang dapat didaur ulang. Aplikasi tersebut diinisiasi oleh Yayasan Bina Karta Lestari (Bintari), lembaga peduli sampah yang rencana akan meluncurkan aplikasi itu pada 20 April 2022.
“Saya bergabung ke program ini dengan harapan agar meningkatkan penghasilan,” ujar tukang rongsok keliling Semarang, Sabar Trimo, Kamis (31/3/2022). Trimo setiap harinya harus menyusuri perkampungan di Semarang untuk mendapatkan barang rongsokan. Penghasilannya setiap harinya tak menentu.
“Iya, jadi gabung sini karena menangkap peluang saja.
Misal nanti sambil jalan ada yang perlu diambil sampahnya lumayan buat tambahan,” terangnya. Ia pun sudah mempersiapkan berbagai hal yang diperlukan dalam menjalankan aplikasi tersebut. Di antaranya motor dan surat kelengkapan kendaraan.
“Helm rompi lengkap semua, tinggal pelajari aplikasi saja,” ungkap pria asal Wonosobo itu.
Sementara itu, Perwakilan Bintari Moh Nurhadi menjelaskan, aplikasi Ambilin berfungsi untuk menghubungkan para penjual sampah maupun rongsokan ke perongsok keliling, pemulung, dan pengepul sampah. Para mitra Ambilin dibekali BPJS, seragam dan peralatan safety riding. “Ada 46 mitra yang sudah tergabung di Ambilin. Rencana nanti 20 April dapat dimanfaatkan,” katanya.
Ia tertarik menggandeng para perongsok lantaran mereka selama ini berjasa mengelola lingkungan tapi mendapat diskriminasi. Selama ini para perongsok dipandang sebelah mata oleh masyarakat karena ulah segelintir oknum perongsok nakal. Bahkan, banyak ditemukan ditemukan aturan larangan perongsok masuk ke perumahan. Berangkat dari hal itu, ia ingin mengorganisasi dan mengedukasi supaya meningkatkan peran lingkungan serta ekomoni para perongsok.
“Jadi tak perlu muter-muter tak jelas. Tinggal mantau di aplikasi nunggu orderan,” jelasnya.
Menurutnya, sampah yang diterima di aplikasi Ambilin adalah sampah yang laku seperti sampah plastik. Masyarakat akan mendapatkan harga yang kompetitif di aplikasi tersebut.
“Tentunya aplikasi ini dapat digunakan di seluruh wilayah Kota Semarang,”
Masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan aplikasi tersebut agar bocoran sampah rumah tangga yang dibuang sembarangan dapat berkurang.
“Sampah plastik rumah tangga yang terbuang sampai ke laut dapat berkurang,” tutur Nurhadi.
Ia menambahkan, para mitra Ambilin juga dibekali kesadaran akan keselamatan berlalu lintas, para perosok keliling membutuhkan pengetahuan lalu lintas sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dengan pengetahuan tersebut, Mitra Ambilin akan didorong untuk mematuhi dan melaksanakan peraturan untuk keselamatan diri sendiri dan orang lain sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerjanya.
“Penguatan kapasitas ini berupa pelatihan tata tertib lalu lintas dan keamanan berkendara bagi perongsok oleh Satlantas Polrestabes Kota Semarang,” imbuhnya. (Iwn)
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Daniel Ari Purnomo