Bank Sampah Warloka Pesisir Siap Jaga Lingkungan dari Sampah

 

Desa Warloka Pesisir di Labuan Bajo, yang terkenal dengan keindahan alam dan potensi wisata lautnya, kini melangkah maju dalam pengelolaan sampah dengan mendirikan “Bank Sampah Warloka Pesisir.” Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya yang digagas oleh divisi WASTE  kelompok WASH di desa tersebut yang sudah dibentuk sebelumnya melalui Program PEKA IKLIM yang diinisiasi oleh Yayasan Bintari, dengan dukungan dari ASB Indonesia-Filipina. Melalui “Bank Sampah Warloka Pesisir,” masyarakat desa berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan indah.

 

Pembentukan Bank Sampah Warloka Pesisir lahir dari kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah. Sebelumnya, kegiatan clean-up rutin dilakukan setiap bulan, Namun, seiring berjalannya waktu, disadari bahwa clean-up saja tidak cukup untuk meningkatkan kesadaran dan perubahan perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah. Ketua bank sampah, Bapak Andrianto, menyatakan, “Kita akan siapkan titik kumpul sementara, mulai sosialisasi dan siap penimbangan sampah pertama.”

 

Pada Rabu, 10 Juli 2024, kesepakatan untuk membentuk entitas pengelolaan sampah akhirnya tercapai. Bank Sampah Warloka Pesisir kini menjadi harapan baru bagi masyarakat Desa Warloka Pesisir dalam menjaga kebersihan lingkungan mereka.

 

Pengurus Bank Sampah Warloka Pesisir sedang melakukan penimbangan sampah dari warga

Meskipun Desa Warloka Pesisir diproyeksikan menjadi Kawasan Nelayan Modern (KALAMO) dan memiliki potensi wisata yang besar, pengelolaan sampah belum menjadi prioritas utama. Akses yang semakin mudah ke desa ini dalam beberapa waktu terakhir menjadi momen penting untuk menunjukkan bahwa desa wisata ini bisa bersih, sehat, dan menarik sebagai destinasi wisata baru.

 

Jauh sebelumnya Yayasan Bintari telah membagikan dua wadah jaring sampah ke setiap rumah untuk sarana pemilahan sampah dari rumah. Selain itu, dukungan pemerintah desa dalam menyediakan lokasi titik kumpul sampah sementara menjadi modal utama dimulainya kegiatan pengumpulan sampah melalui bank sampah. Tantangan saat ini adalah mengubah kebiasaan masyarakat yang masih sering membakar dan membuang sampah sembarangan. Edukasi mengenai pemilahan sampah dari sumbernya menjadi tugas yang menantang.

 

Pada pengumpulan pertama yang diinisiasi pada Minggu, 14 Juli 2024, mayoritas sampah yang disetorkan adalah hasil kumpulan anak-anak yang antusias membawa sampah ke bank sampah untuk ditimbang, dicatat, dan dibayar. Dampak ekonomi langsung yang dapat dirasakan masyarakat menjadi motivasi utama untuk memisahkan sampah daripada membakarnya atau membuang ke lingkungan.

 

Antusiasme generasi muda juga terlihat dari pertanyaan Fatah dan Salman, anak kembar yang bertanya, “Ibu ini bisa diterima? (inaaa…ake loa diterima)” sambil menunjukkan botol kaca. Hingga malam hari, ibu-ibu pun datang bertanya, “Masih bisa kami bawa sampah kesini?” Ini menandakan bahwa kesadaran masyarakat meningkat dan partisipasi aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan mulai terlihat.

 

Bank Sampah Warloka Pesisir sedang melakukan penjualan perdana ke pengepul

Kesepakatan untuk memulai pengelolaan sampah melalui bank sampah berhasil tercapai, memperkenalkan konsep pengelolaan sampah dari rumah tangga. Warloka Pesisir kini berupaya mengelola sampah organik, anorganik, dan residu secara berkelanjutan.

 

Bank Sampah Warloka Pesisir menjadi harapan baru bagi desa ini. Dengan kesadaran dan partisipasi aktif dari masyarakat, diharapkan Desa Warloka Pesisir dapat menjadi contoh desa wisata yang bersih, sehat, dan ramah lingkungan. Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kebersihan desa, tetapi juga untuk menarik lebih banyak wisatawan yang akan membawa dampak positif bagi perekonomian lokal.

 

Dalam seminggu sejak pembentukannya, Bank Sampah Warloka Pesisir berhasil melakukan penjualan perdana ke pengepul yang berasal dari Labuan Bajo. Sampah yang dikelola meliputi Plastik: 98,6 Kg, Kardus: 231,7 Kg, Logam: 11,9 Kg, Botol Kaca: 679 buah (setara dengan 230,01 Kg). Total volume sampah yang dikelola dan dijual mencapai 566,27 Kg, menunjukkan potensi besar dari pengelolaan sampah yang efektif di desa ini.

 

Dengan semangat gotong royong dan kepedulian terhadap lingkungan, Bank Sampah Warloka Pesisir berkomitmen menjaga kebersihan dan keindahan pesisir mereka. Masyarakat Desa Warloka Pesisir berharap inisiatif ini dapat berkelanjutan dan memberikan dampak positif nyata bagi desa mereka. Semoga langkah kecil ini menjadi awal perubahan besar menuju lingkungan yang lebih baik dan berkelanjutan.

Bagikan :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

1 thought on “Bank Sampah Warloka Pesisir Siap Jaga Lingkungan dari Sampah

    • Author gravatar

      Kami sebagai warga warloka pesisir sangat mendukung sekali kegiatan pengumpul sampah atau di sebut bank sampah tersebut. Yang sehingga kami bisa jual sampahnya, selama ini sampahnya, kami bakar saja.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *