Targetkan Tuntas Sampah Dari Rumah Tangga, Rumah Olah dan Magot Diresmikan!

 

Semarang (12/02). Pengurus Lembaga Pengelola Sampah (LPS) Senden Berseri bersama dengan Coca – Cola Europacific Partners Indonesia, DPRD dan DLH Kabupaten Semarang meresmikan Rumah Olah dan Magot Senden Berseri. Kegiatan peresmian rumah magot diikuti oleh 56 undangan yang terdiri dari LPS Senden, TP-PKK, Pemerintah Desa Jatijajar, DLH Kabupaten Semarang, DPRD Kabupaten Semarang, masyarakat sekitar, dan pihak swasta. Rumah magot yang terletak di Dusun Senden Desa Jatijajar ini dibangun dengan tujuan untuk membantu pengelolaan sampah organik dapur yang hasilkan oleh rumah tangga di Dusun Senden.

 

Acara dibuka oleh Naelu Farhatin selaku Kepala Dusun Senden. Dalam sambutannya, menyampaikan mengenai perjalanan pengelolaan sampah yang ada di dusun selama satu tahun ini sebelum dan sesudah didampingi oleh Bintari.

 

“Program pemilahan sampah ini jauh dari kata sempurna, kami masih belajar. Dengan adanya rumah magot ini semoga kita dapat berbenah menjadi lebih baik.  Terima kasih sebesar – besarnya kepada tim edukator/kader pengelolaan sampah Senden Berseri, tanpa peran dari Bapak/Ibu semua apalah daya program ini. Semoga Tuhan membalas pengabdian Bapak/Ibu semua.” ujar Naelu.

 

Setelah acara dibuka kegiatan dilanjutkan dengan sesi sarasehan yang diisi oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Semarang. DLH menyampaikan keprihatinannya dalam usaha pengurangan sampah di Kabupaten Semarang yang terjadi sekarang ini. Dengan banyak fasilitas yang diberikan justru timbunan sampah yang masuk di TPA Blondo malah semakin besar. Berita baik adanya rumah magot ini, harapannya pengelolaan sampah dari rumah tangga dapat dilakukan secara maksimal, dengan perubahan perilaku pada masyarakat di Dusun Senden.

 

 

Menanggapi hal tersebut, Coca – Cola Europacific Partners Indonesia yang diwakili oleh Sheila Syafira Maharani menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam program, yaitu PEMDES, masyarakat dan Bintari yang telah bersama-sama membangun harapan untuk sadar akan pentingnya pengelolaan sampah. “Kami hanya bisa memberikan support, dibantu oleh Bintari dalam mewujudkan Dusun Senden tuntas sampah.” ujar Mba Sheila.

 

Gayung bersambut, Bintari yang diwakili oleh Amalia Wulansari menyampaikan tentang kondisi Dusun Senden yang dulunya belum ada pengelolaan sampah hingga kondisi yang ada saat ini. Penyadaran pntingnya pengelolaan sampah harus dimulai sejak dini, jangan sampai masalah sampah ini menjadi bom waktu. “Sistem yang terbangun di Dusun Senden menjadi motor untuk suksesnya program di Senden ada peran Ibu- Ibu Tim Edukator, Mbah Ndoni dan Pak Nur Cholis yang mengangkut sampah terpilah dari rumah tangga, Pak Soni yang menggarap rumah magot, serta masyarakat yang sudah merubah perilaku pemilahan sampah.”

 

Syaikhul Hadi perwakilan dari DPRD Kabupaten Semarang juga memberikan harapannya dalam acara ini, dengan adanya rumah magot di Senden semoga dapat menjadi contoh dan menularkan hal – hal baik  di lingkungan sekitarnya. Sebagai solusi pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

 

Kegiatan dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng, pemotongan pita, dan melihat fasilitas pengelolaan sampah organik di Rumah Olah dan Magot Senden Berseri. Peresmian rumah magot ini diharapkan tidak hanya berkontribusi sebagai tempat pengelolaan sampah organik saja tetapi juga sebagai sarana edukasi bagi masyarakat sekitar untuk memulai pemilahan sampah organik berupa sampah olahan dapur (SOD). Semoga program ini bermanfaat untuk keberlanjutan kelestarian lingkungan di Dusun Senden dengan menargetkan tuntas sampah dari rumah.

Bagikan :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *