Tenggat Pendaftaran : 10 Januari 2024
Latar Belakang
Semarang termasuk di antara lima kota besar penyumbang sampah plastik di laut di Indonesia bagian barat. Total sampah kota yang tidak tertangani diperkirakan sekitar 17-22% dari total timbulan sampah. Diperkirakan total timbulan sampah Semarang adalah sekitar 1.270-1.388 ton/hari, di mana 965 – 1.054 ton (76,5%) dibuang di TPA Jatibarang. Pembuangan di TPA ini meningkatkan beban lingkungan di Semarang karena kurangnya lahan (untuk pembuangan limbah). Keterbatasan pengolahan sampah di TPA telah mendorong Pemerintah Kota Semarang untuk memperkuat pengurangan sampah dalam rantai pasoka pengelolaan sampah melalui pemilahan di sumber dan mendorong ekonomi sirkular. Sasaran Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Sampah Daerah (Jakstrada) Semarang adalah mencapai 100% cakupan pelayanan sampah melalui 70% penanganan sampah dan 30% pengurangan sampah pada tahun 2025. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah Kota Semarang mendorong pemulihan material di tingkat rumah tangga melalui bank sampah dan TPS3R.
Berdasarkan data BINTARI (2021) mengenai profil TPS3R, Praktik pemilahan sampah oleh rumah tangga di Kota Semarang diperkirakan mencapai 9% dari total rumah tangga. Sampah yang paling banyak dikumpulkan adalah plastik dan kertas (yang memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan produk sampah lainnya). Kurangnya sistem pengumpulan sampah terpilah dan rendahnya kesadaran akan praktik pemisahan sampah adalah dua kendala utama untuk meningkatkan pemisahan. Memperbaiki perilaku pemilahan di tingkat masyarakat adalah kunci untuk mengelola sampah secara lebih efektif. Pendekatan perubahan perilaku perlu dikembangkan untuk melibatkan perempuan dan laki-laki dalam praktik 3R termasuk mengirimkan barang-barang daur ulang seperti sampah dapur, plastik dan kertas ke Bank Sampah atau TPS3R serta mengolah sampah organik rumah tangga.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan BINTARI, bank sampah dan TPS3R memiliki peran penting sebagai ujung tombak dalam pengurangan sampah di hulu. Namun, kondisi saat ini, operasional bank sampah dan TPS3R belum optimal karena faktor kelembagaan, finansial, dan infrastruktur. Oleh karena itu, perlu peningkatan kapasitas untuk bank sampah dan TPS3R dalam pengurangan sampah yang berkelanjutan dengan dukungan infrastruktur yang memadai. Kapasitas tersebut meliputi bagaimana mengorganisir masyarakat untuk melakukan pemilahan, menerapkan kelembagaan yang professional dan mengembangkan manajemen keuangan yang dapat membiayai operasional TPS3R/Bank sampah (layak). Sementara itu, dukungan infrastruktur pengurangan sampah dilakukan melalui revitalisasi dan optimalisasi infrastruktur bank sampah dan TPS3R.
Untuk mewujudkan partisipasi masyarakat dalam memilah sampah serta meningkatkan kapasitas TPS3R/Bank sampah dalam pengelolaan sampah hulu, maka perlu peningkatan pemahaman tentang sistem dan praktek pengelolaan sampah yang baik kepada seluruh actor pengelolaan sampah hulu di Kota Semarang. Selain itu, diperlukan juga dukungan fasilitas dan operasional untuk menjamin keberlanjutan pengelolaan fasilitas TPS3R/bank sampah oleh pemerintah.
Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) melalui program Kota Bersih, Laut Biru (Clean City Blue Ocean/CCBO) bekerja sama dengan pemerintah Kota Semarang dan menunjuk Yayasan Bintari sebagai pelaksana proyek PILAH 3: “Peningkatan Kapasitas Masyarakat dalam 3R (PKM3R)”. Proyek ini diharapkan dapat membantu pemerintah Kota Semarang dalam meningkatkan sistem pengelolaan sampah perkotaan untuk mencegah kebocaran sampah plastik serta menciptakan kota yang lebih bersih dan laut yang lebih sehat melalui (1) peningkatan pemahaman tentang sistem, pelaku, dan praktik pengelolaan sampah hulu, (2) peningkatan kapasitas TPS3R/Bank Sampah, (3) Pelibatan masyarakat dalam praktik 3R/pengelolaan sampah hulu yang berkelanjutan, dan (4) peningkatan kapasitas pemerintah daerah untuk mendukung TPS3R dan bank sampah.
Program CCBO telah memasuki tahun kedua berjalan dan akan berakhir pada April 2024. CCBO Semarang terus berproses untuk mencapai tujuan program dan melaksanakan berbagai inisiatif untuk pengelolaan sampah hulu melalui operasionalisasi TPS3R dan Bank Sampah. Proses pendokumentasian kegiatan menjadi salah satu aspek penting untuk pembelajaran program-program serupa dengan CCBO ke depan baik untuk Kota Semarang maupun Kota lain di Indonesia. Oleh sebab itu, Bintari akan melakukan pembuatan video dokumentasi aktivitas dalam program CCBO di Kota Semarang.
Tujuan
Pembuatan video bertujuan untuk merangkum hasil program Clean Cities, Blue Ocean (CCBO) Semarang yang mana memuat perjalanan program dari proses asesmen, proses pendampingan, dan pembelajaran di 11 wilayah dampingan program (terdiri dari 6 TPS 3R dan 5 Bank Sampah). Video ini akan digunakan sebagai material diseminasi dokumentasi program CCBO di Kota Semarang yang juga akan diunggah di dalam media sosial BINTARI.
Lingkup Pekerjaan
Berikut merupakan lingkup pekerjaan pembuatan video dokumentasi CCBO Kota Semarang:
- Bersama dengan tim BINTARI mengembangkan konsep, kerangka cerita, skrip, dan pertanyaan-pertanyaan interview untuk video (pengalaman para pihak terlibat dalam program ini)
- Mengarahkan, memfilmkan, dan memproduksi video
- Mengkompilasi bahan dari BINTARI dengan hasil pengambilan video oleh vendor serta mengedit dan memperhalus video
- Menyediakan solusi menyeluruh pembuatan video dan menambahkan musik, grafik, dan animasi yang bebas hak cipta. Subtitle akan disediakan oleh tim BINTARI.
- Melakukan koordinasi dengan BINTARI dalam proses pengembangan dan produksi video
Luaran (Output)
Pre Produksi:
Rencana pengambilan video termasuk pengambilan gambar dengan drone (jika diperlukan) dan script final berdasarkan diskusi dengan tim BINTARI.
Produksi:
a. Video dengan format resolusi tinggi serta video dengan format dan / ukuran yang sesuai untuk Youtube dan sosial media lainnya. Beberapa video yang akan dikembangkan adalah sebagai berikut:
- Video proses dan perkembangan TPS 3R selama program CCBO (3 – 4 menit)
- Video proses dan perkembangan Bank Sampah selama program CCBO (3 – 4 menit)
- Video pendampingan perubahan perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah atau Social Behavior Change (SBC) (3 – 4 menit)
b. Material dan bahan dokumentasi pembuatan video
Kriteria
- Mempunyai pengalaman dalam memproduksi video min. 3 tahun
- Mempunyai alat pengambilan video profesional (kamera, mic, drone, dan alat pendukung lainnya)
- Mampu membuat video dalam format digital dan definisi tinggi
- Mampu mengembangkan skrip video dan story board, serta memproduksi dan mengarahkan talent
- Mampu menyelesaikan video tepat waktu sesuai jadwal
- Lebih diutamakan berdomisili di lokasi program (Semarang)
- Mampu dan bersedia melakukan perjalanan ke 11 wilayah di Semarang untuk pengambilan bahan video
Timeline: Januari – Maret
Lain-Lain
- Vendor harus menyerahkan seluruh material dan dokumen bahan pembuatan video kepada BINTARI. Selain versi HD, pengiriman akhir juga harus mencakup video dengan format dan / ukuran yang sesuai untuk Youtube dan sosial media lainnya.
- BINTARI juga akan memberikan material pembuatan video sesuai dengan dokumentasi yang dimiliki.
Mekanisme Pengajuan Penawaran
Silakan masukan proposal untuk kegiatan ini dengan format:
- Company profile atau CV (untuk vendor individu) disertai portfolio.
- Pengalaman pembuatan video disertai link yang dapat diakses
- Budget Proposal untuk pembuatan video
- Waktu yang dibutuhkan
Proposal dapat dikirimkan ke alamat email: bintari.foundation@yahoo.co.id sebelum tanggal
10 Januari 2024 pukul 23.59 WIB